Pengamalan Hadits 34 dalam kehidupan sehari-hari

Praktikkan: Mengubah kemungkaran dengan tangan berarti bertindak langsung untuk memperbaiki hal-hal yang jelas salah atau tidak baik di lingkungan sekitar.
Contoh: Jika kamu melihat seseorang melakukan tindakan yang tidak baik, seperti merusak fasilitas sekolah atau melakukan perundungan terhadap teman, kamu bisa melaporkannya kepada guru atau pihak yang berwenang agar tindakan tersebut bisa dihentikan. Mengubah kemungkaran dengan tangan ini juga bisa berarti membantu menjaga kebersihan dan merawat lingkungan sekolah.

Praktikkan: Mengubah kemungkaran dengan lidah berarti memberikan nasihat yang baik kepada seseorang yang sedang melakukan perbuatan yang salah, agar mereka menyadari kesalahannya dan berusaha memperbaiki diri.
Contoh: Jika ada teman yang suka menyontek dalam ujian, kamu bisa menasihatinya dengan cara yang baik, seperti mengingatkan bahwa menyontek adalah perbuatan yang tidak jujur dan merugikan diri sendiri. Sebagai contoh, kamu bisa berkata, "Menyontek bisa merusak integritas kita dan tidak akan membuat kita belajar dengan baik. Lebih baik kita belajar bersama agar bisa sukses dengan cara yang jujur."

Praktikkan: Mengubah kemungkaran dengan hati berarti kita tidak mendukung atau membiarkan kemungkaran tersebut, meskipun kita tidak bisa mengubahnya secara langsung. Dalam hal ini, kita merasa tidak setuju dengan perbuatan tersebut dan berusaha untuk menjauhinya.
Contoh: Jika kamu melihat teman-teman di sekitar melakukan perundungan atau berkata kasar kepada orang lain, meskipun kamu tidak bisa menghentikan mereka langsung, kamu bisa membenci tindakan tersebut dalam hati dan berusaha tidak ikut serta dalam perilaku tersebut. Kamu juga bisa menjauhkan diri dari perbuatan tersebut dan lebih memilih bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku baik.

Praktikkan: Salah satu cara terbaik untuk mengubah kemungkaran adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Jika kamu berperilaku baik dan benar, maka orang lain akan terdorong untuk mengikuti contohmu.
Contoh: Jika ada teman yang sering berbohong, kamu bisa menunjukkan dengan perbuatan bahwa berbicara jujur itu sangat penting. Misalnya, jika kamu menghadapi situasi yang sulit, kamu tetap berusaha untuk berkata jujur dan tidak mengambil jalan pintas dengan berbohong.

Praktikkan: Kamu bisa mengajak teman-teman untuk bersama-sama melakukan kebaikan dan menghindari kemungkaran. Dengan cara ini, kamu bisa mempengaruhi lingkungan sekitar untuk menjadi lebih baik.
Contoh: Jika ada kelompok yang suka menggoda teman-teman lain, kamu bisa mengajak mereka untuk ikut serta dalam kegiatan positif, seperti mengikuti organisasi sekolah atau membuat kelompok belajar, sehingga mereka bisa mengalihkan perhatian dari perilaku yang tidak baik ke kegiatan yang lebih bermanfaat.

Praktikkan: Dalam era digital, mengubah kemungkaran juga bisa dilakukan melalui media sosial dengan cara yang baik. Hindari ikut menyebarkan hal-hal yang tidak baik atau merugikan orang lain, seperti gosip atau berita palsu.
Contoh: Jika kamu melihat teman atau orang lain menyebarkan informasi yang tidak benar atau merugikan orang lain, kamu bisa memberikan klarifikasi atau mengingatkan mereka untuk berhati-hati dalam berbagi informasi. Kamu bisa menulis pesan yang mengajak teman-teman untuk menggunakan media sosial dengan bijak.

Praktikkan: Mengubah kemungkaran juga berarti menghargai perbedaan yang ada dan menghindari perilaku diskriminasi, baik itu berdasarkan suku, ras, agama, atau latar belakang lainnya.
Contoh: Jika kamu melihat ada teman yang di-buli karena perbedaan fisik atau kepercayaan, kamu bisa menghentikan perbuatan tersebut dan mengajak teman-teman untuk lebih menghargai perbedaan yang ada.

Praktikkan: Mengubah kemungkaran dengan tangan dan lidah tidak selalu harus dilakukan secara terang-terangan, kadang-kadang kita bisa melakukannya dengan cara yang lebih halus dan ikhlas tanpa perlu menunjukkan perhatian banyak orang.
Contoh: Jika kamu melihat teman yang sering terlambat datang ke sekolah, kamu bisa memberinya bantuan seperti mengingatkan dengan cara yang baik, tanpa harus menyebutnya di depan orang lain, agar dia tidak merasa malu atau tertekan.